Super Kokoh dan Tahan Gempa, Ini 6 Keunikan Rumah Adat Sumatra Barat
Sumatra Barat adalah provinsi eksotis yang kaya akan budaya, salah satunya adalah rumah adat yang khas. Di sana, ada berbagai jenis rumah adat yang tersebar. Mulai dari Gonjong Ampek Baanjuang, Gonjong Anam, sampai Gadang Gonjong Limo.
Meski punya nama yang berbeda-beda, seluruh rumah adat asal Sumatra Barat ini punya banyak kesamaan, lho! Mulai dari bentuk atapnya yang ikonik, sampai sama-sama diklaim punya pondasi yang tahan gempa. Yuk, simak keunikan Rumah Adat Sumatra Barat di bawah ini.
1. Punya Bentuk Atap Unik dan Ikonik
Rata-rata, rumah adat di Sumatra Barat punya bentuk atap yang serupa. Atapnya biasanya terbuat dari ijuk yang disusun rapat lalu dibentuk melengkung dan runcing ke atas. Tipe seperti ini biasanya disebut gonjong. Katanya, bentuk gonjong ini diibaratkan sebagai doa atau harapan yang diberikan tinggi-tinggi kepada Tuhan.
Bentuk ini juga disebut sangat cocok untuk jenis rumah di daerah tropis. Bentuk gonjong pada atap akan membuat air hujan yang turun langsung terbawa turun ke tanah.
2. Punya Fondasi Kokoh dan Tahan Gempa
Meski bukan terbuat dari tembok, rumah adat dari Sumatra Barat sudah terkenal tahan gempa sejak lama. Kuncinya terletak pada tiang-tiang utama yang diletakkan di atas umpak batu dalam posisi miring, bukan tegak lurus. Tiang-tiang rumah yang dibuat miring inilah yang kemudian membuat rumah adat Sumatra Barat justru kian kokoh.
3. Pembangunan Tidak Menggunakan Paku
Percaya nggak sih, ternyata rumah adat ini dibangun tanpa paku, lho! Menggunakan teknik pasak pada sambungan kayunya, membuat rumah ini tidak memerlukan paku. Teknik ini juga membuat struktur rumah tidak akan patah saat terjadi gempa karena konstruksi pasak sambungannya yang akan menyerupai engsel.
4. Melalui Proses Panjang, Kayu Rumah Adat Sumatra Barat Juga Tahan Rayap
Kekokohan rumah adat ini juga bersumber dari pemilihan material bangunannya yang tak sembarangan, terutama kayunya. Pada bagian tonggak utama rumah, kayunya secara adat harus memenuhi usia tertentu.
Selain itu, kayu itu akan direndam dalam air yang sudah dicampurkan bahan tertentu selama beberapa tahun sebelum digunakan. Hal inilah yang akhirnya membuat kayu tidak lagi disukai rayap untuk tinggal.
5. Dapurnya Terletak di Luar Rumah
Karena bahan material dari rumah ini yang didominasi oleh kayu, maka api adalah ancaman terbesarnya. Oleh sebab itu, dapur di rumah adat ini diletakan di bagian belakang rumah, tentunya untuk meminimalkan terjadinya kebakaran.
Punya Lumbung Padi Sendiri
Karena masyarakatnya yang masih berprofesi sebagai petani, paceklik tentu adalah mimpi buruk yang harus disiasati. Oleh karena itulah, masyarakat Sumatra Barat sejak dulu sudah menyiapkan lumbung padi di rumah mereka. Namun, lumbung padi ini biasanya terletak di luar bagian utama rumah. Tujuannya, agar persediaan bahan makanan tetap terpenuhi meski musim paceklik tiba.
from POPBELA.com
repost byIFTTT
0 comments