Jalur Pendakian Gunung Everest di Nepal Ditutup Karena Virus Corona

by - March 15, 2020

Setelah World Health Organization (WHO) menetapkan virus corona sebagai pandemi, banyak lokasi wisata dan keramaian yang ditutup oleh pemerintah setempat. Penutupan lokasi tersebut dikarenakan sebagai salah satu bentuk antisipasi penyebaran virus COVID-19 yang lebih luas lagi.
Salah satu lokasi yang ditutup sementara adalah jalur pendakian Gunung Everest di Nepal. Pemerintah Nepal memutuskan untuk menutup sementara selama sisa musim ekspedisi, lantaran pandemik virus corona COVID-19. Penutupan jalur pendakian rencananya mulai diberlakukan, Sabtu (14/3) hingga 30 April mendatang.
Sebelumnya Tiongkok juga telah membatalkan ekspedisi yang dilakukan dari sisi sebelah utara Gunung Everest.
“Kami memutuskan untuk menghentikan sementara seluruh visa turis hingga 30 April mendatang,” ujar Sekretaris Kantor Perdana Menteri Nepal, Narayan Prasad Bidari, seperti dikutip dari IDNTimes.com.

1. WNA yang masih berada di Gunung Everest akan dikarantina selama 14 hari

Jalur Pendakian Gunung Everest di Nepal Ditutup Karena Virus Corona
Selain menutup jalur pendakian Gunung Everest, Pemerintah Nepal juga mengatakan bahwa turis atau Warga Negara Asing (WNA) yang pada 14 Maret masih berada di Nepal, akan dikarantina selama 14 hari.
Karantina selama 14 hari itu dilakukan untuk memastikan para WNA dalam kondisi sehat atau terbebas dari virus corona.
"Sampai sekarang ini, semua izin yang dikeluarkan dan izin yang belum dikeluarkan untuk musim Everest 2020 akan dibatalkan," Kata Narayan.
Tak hanya itu, sebagai upaya untuk menindaklanjuti keberadaan virus corona, Pemerintah Nepal juga telah meminta warganya untuk menghindari pertemuan massal, seperti acara pernikahan dan sejumlah kegiatan publik lainnya.

2. Pendakian Gunung Everest merupakan sumber pendapatan utama Nepal

Jalur Pendakian Gunung Everest di Nepal Ditutup Karena Virus Corona
Seperti dilansir BBC, Jumat (13/3), Gunung Everest merupakan sumber pendapatan utama Nepal. Kebanyakan pendaki berasal dari Amerika Serikat, India, Tiongkok, Jepang, dan Korea Selatan.
Menurut Kathmandu Post, selama Nepal mengeluarkan izin pendakian Gunung Everest, Nepal telah menghasilkan hingga US$4 juta, selain dari pendapatan sektor pariwisata yang lebih luas.
Biasanya, siapapun yang ingin mendaki Everest perlu membayar pemerintah US$11 ribu, meskipun ada pembicaraan oleh pemerintah untuk menaikkan angka ini. Itu pun belum termasuk biaya yang dibayarkan kepada biro perjalanan, yang juga dapat mencapai puluhan ribu. Selain itu, sherpa lokal yang bekerja sebagai pemandu gunung juga akan terpengaruh.

3. Pemerintah Nepal telah membatalkan sejumlah agenda dengan klien dan tim trekking

Jalur Pendakian Gunung Everest di Nepal Ditutup Karena Virus Corona
Saat ini, Pemerintah Nepal mengatakan telah membatalkan sembilan agenda dengan klien dari Tiongkok dan klien asal Jepang. Tak hanya itu, hingga saat ini Nepal diketahui baru mengonfirmasi adanya satu kasus terkait virus corona, namun negara tersebut berbatasan dengan India yang hingga saat ini telah memiliki sekitar lebih dari 70 kasus terkait virus corona.
"Sembilan klien Tiongkok dan klien Jepang sudah saya batalkan. Banyak tim trekking tidak jadi datang. Hal ini merupakan sebuah kerugian besar bagi sherpa seperti kita, sebagaimana yang diketahui aspek ini merupakan sumber pendapatan utama kita,” kata Direktur Pelaksana Pioneer Adventure Lakpa Sherpa, seperti dikutip dari IDNTimes.com.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), lebih dari 125.000 orang telah didiagnosis terinfeksi virus corona Covid-19 di 118 negara di seluruh dunia. Sementara jumlah kematian lebih dari 4.600 kasus.
Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang dari artikel yang pernah tayang di IDNTimes.com dengan judul "Karena Virus Corona, Nepal Tutup Jalur Pendakian Gunung Everest"


from POPBELA.com
repost byIFTTT

You May Also Like

0 comments